Hmm, siapa yang tidak kenal coklat? Saking banyaknya jenis-jenis coklat, sampai bingung memilihnya. Sebagai salah satu diantara makanan yang banyak disukai oleh semua orang tanpa pandang usia, coklat merupakan pilihan terbaik sebagai variasi cemilan yang sehat..
Rasanya yang pahit dengan aroma wangi unik membuat coklat pas untuk dipertambah pada makanan atau dibikin minuman, terutama makanan dan minuman yang manis. Namun, seringkali juga ditambahkan susu manis atau pemanis lainnya dalam coklat agar tidak terlalu pahit.
Tak hanya berwarna coklat, namun ada juga variasi coklat putih. Menurut Mee Young Hong, PhD, seorang profesor di bidang olahraga dan gizi di San Diego State University, jika untuk kesehatan badan kita, dark chocolate atau coklat hitam lebih bagus dibanding coklat putih setelah membandingkan diantara coklat putih yang tidak memiliki kandungan kakao padat dengan coklat hitam yang memiliki kandungan 70% kakao.
Tips Memilih Jenis-Jenis Coklat
Karena ada jenis-jenis coklat yang banyak, maka penting untuk mengenali berbagai macam coklat agar tidak keliru memilihnya sesuai kebutuhan. Simak yuk, tips memilih coklat yang enak di bawah ini:
1. Pilih coklat pekat atau dark choco.
Coklat pekat atau dark choco memiliki rasa yang paling pahit karena kandungan kakaonya paling banyak. Bahkan menurut penelitian coklat hitam terbukti lebih menyehatkan dibandingkan dengan jenis coklat lainnya.
Kandungan flavonoid sebagai senyawa flavonoid dalam serbuk coklat membuatnya baik untuk kesehatan. Semakin gelap warna coklat, maka semakin baik untuk dipilih.
2. Pilih coklat yang kandungan kakaonya minimal 70% atau lebih
Dark choco dengan kandungan kakao minimal 70% atau lebih biasanya memiliki kadar flavonoid paling banyak. Sehingga semakin besar pula manfaat yang bisa didapatkan. Tapi jangan lupa bahwa semakin tinggi persentase kakao akan semakin pahit rasa coklatnya.
3. Sebaiknya hindari “dutch chocolate”
Metode pemrosesan biji kakao mentah menjadi coklat bisa mempengaruhi kandungan flavonoid dalam produk akhir coklat. Salah satu proses pengolahan coklat yang bisa memperkuat citarasa yaitu proses “dutching”, proses biji coklat menggunakan alkali.
Namun hati-hati, karena penggunaan alkali justru biasanya akan membuat kadar flavonoid berkurang drastis. Oleh karenanya, akan lebih baik jika memilih coklat yang tidak diproses dengan alkali alias “dutching.”
4. Pilih Merk Coklat yang Terpercaya
Memilih merk coklat yang terpercaya menjadi langkah aman berikutnya, karena merk yang sudah dikenal minimal secara kualitas sudah tidak diragukan lagi. Secara rasa tidak perlu khawatir lagi.
5. Disarankan memilih coklat dengan kandungan utamanya cocoa butter ataupun cocoa liquor
Jika ingin coklat yang lebih terjaga kadar flavonoidnya maka yang tepat adalah memilih coklat dengan kandungan utamanya cocoa butter atau cocoa liquor, karena jenis ini mengandung lebih banyak kakao.
Dan sebaliknya, hindari coklat dengan kandungan utamanya gula karena dapat membahayakan kesehatan, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Cara mengecek mengetahui kandungan utama coklat adalah dari urutan kandungan yang terletak pada komposisi. Yakni, semakin awal disebut maka semakin banyak kadar kandungan bahan tersebut.
Selain itu, sebaiknya pilihlah coklat yang tidak banyak mengandung bahan aditif atau tambahan, misalnya fruktosa, sirup jagung, atau lemak yang terhidrogenasi (hydrogenated fats).
6. Jangan lupa cek tabel informasi nilai gizi
Kandungan setiap jenis coklat bisa diketahui hanya dari informasi nilai gizi yang terdapat pada bagian belakang kemasan coklat. Jadi, akan baik jika memperhatikan informasi nilai gizi pada kemasan dulu sebelum memutuskan memilih coklat. Coklat yang sehat tidak menggunakan gula atau perasa tambahan.
Nah, itulah jenis-jenis coklat dan cara memilihnya. Ingat, meskipun terbukti sehat untuk tubuh, akan tetapi coklat mengandung lemak nabati yang tinggi kalorinya. Jadi, pastikan hanya mengonsumsi secukupnya saja.
Posting Komentar
Posting Komentar