Jadi Pengusaha Level 3 |
Assalamua'alaikum Teman, kali ini aku bakal sharing satu materi yang bagus banget tentang level-kevel pebisnis. Kalau dulu aku tahunya pebisnis ya pengusaha, ya entrepeneur. Ada yang sama? Ternyata apa yang aku tahu itu kurang tepat dan alhamdulillah terkoreksi saat aku mengikuti sesi bisnis bersama Coach Armala, salah satu pelatih bisnis terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.
Materi tentang level pebisnis ini jadi salah satu materi favoritku saat belajar jadi pengusaha, apalagi disampaikan oleh Coach Dr. Armala yang terkenal dengan kelas World Class Manager nya. Kalau Coach Armala mengisi training itu kerasa powernya, karena beliau adalah seorang praktisi. Ketika bicara tentang world class manager, beliau sudah jadi world class manager duluan. Jadi ibarat penunjuk jalan, beliau ini sudah pernah sampai tujuan, jadi insyaAllah apa yang beliau sampaikan valid berdasar pengalaman.
Menurut beliau, ada tiga level pebisnis yang bisa dibedakan dari fokus kerjanya, yaitu :
Di level ini, fokusnya adalah hidup jangka pendek, yang penting bikin omzet. Pedagang bekerja menjaga agar bisnisnya tetap berjalan dan menghasilkan uang. Pedagang juga berpikir teknis, sibuk setiap saat. alias jadi CEO, Chief Everything Officer, mengerjakan apa saja.
Boleh saja di awal membangun usaha kita ada di level ini, kemudian bersiap naik ke level berikutnya dengan mulai memberikan kepercayaan pada orang lain untuk menjalankan kerja-kerja teknis. Perusahaan tumbuh atau tidak, batasnya adalah kita sendiri. Masalah terbesar di level pedagang adalah kepercayaan. Di titik ini, perusahaan akan bubar jalan tanpa kita turun langsung mengerjakan bisnis.
Saat ada di level ini, kita tidak lagi berpikir omzet, tapi apa yang akan kita dapatkan dengan membangun bisnis dalam 3 tahun, atau 10 tahun yang akan datang. Pengusaha meyakini, bahwa uang adalah akibat saja, bukan tujuan yang akan dicapai. Fokus pada membangun aset, membangun kekayaan untuk menciptakan passive income. Hidup semurah mungkin dan berani menunda kesenangan.
Selain itu, pengusaha juga berpikir strategis. Bagaimana bisa membangun sistem dan tim, menciptakan produk berkualitas, pelayanan prima, harga yang kompetitif, dan ketersediaan barang yang baik dengan menyiapkan pengirimannya.
Investor ada di level ini. Pebisnis yang fokusnya adalah membangun perusahaan, dan siap mengeluarkan uang yang banyak untuk itu. Dia akan sibuk membangun bisnis, untuk dijual. Membuat baru lagi, untuk dijual lagi. Atau, dia beli bisnis orang lain untuk dibesarkan.
Nah, kira-kira saat ini sudah ada di level mana? Bisa jadi bisnis kita saat ini masih kecil, tapi mindset tidak boleh kerdil. Bisnis skala kecil yang dibangun secara benar bisa tumbuh ribuan kali dari ukurannya saat ini.
Yang harus dipastikan adalah, bangun pondasi bisnis dengan kokoh. Kesuksesan itu berpola, maka banyak-banyak belajar dari pengusaha yang sudah sukses dan ikuti jalannya. Ketika memutuskan jadi pengusaha, maka kita harus siap meningggikan cakrawala berpikir untuk kebermanfaatan yang lebih luas. Siap?
3 Level Pebisnis
Menurut beliau, ada tiga level pebisnis yang bisa dibedakan dari fokus kerjanya, yaitu :
1. Pedagang
Di level ini, fokusnya adalah hidup jangka pendek, yang penting bikin omzet. Pedagang bekerja menjaga agar bisnisnya tetap berjalan dan menghasilkan uang. Pedagang juga berpikir teknis, sibuk setiap saat. alias jadi CEO, Chief Everything Officer, mengerjakan apa saja.
Boleh saja di awal membangun usaha kita ada di level ini, kemudian bersiap naik ke level berikutnya dengan mulai memberikan kepercayaan pada orang lain untuk menjalankan kerja-kerja teknis. Perusahaan tumbuh atau tidak, batasnya adalah kita sendiri. Masalah terbesar di level pedagang adalah kepercayaan. Di titik ini, perusahaan akan bubar jalan tanpa kita turun langsung mengerjakan bisnis.
2. Pengusaha
Saat ada di level ini, kita tidak lagi berpikir omzet, tapi apa yang akan kita dapatkan dengan membangun bisnis dalam 3 tahun, atau 10 tahun yang akan datang. Pengusaha meyakini, bahwa uang adalah akibat saja, bukan tujuan yang akan dicapai. Fokus pada membangun aset, membangun kekayaan untuk menciptakan passive income. Hidup semurah mungkin dan berani menunda kesenangan.
Selain itu, pengusaha juga berpikir strategis. Bagaimana bisa membangun sistem dan tim, menciptakan produk berkualitas, pelayanan prima, harga yang kompetitif, dan ketersediaan barang yang baik dengan menyiapkan pengirimannya.
3. Entrepeneur
Investor ada di level ini. Pebisnis yang fokusnya adalah membangun perusahaan, dan siap mengeluarkan uang yang banyak untuk itu. Dia akan sibuk membangun bisnis, untuk dijual. Membuat baru lagi, untuk dijual lagi. Atau, dia beli bisnis orang lain untuk dibesarkan.
Nah, kira-kira saat ini sudah ada di level mana? Bisa jadi bisnis kita saat ini masih kecil, tapi mindset tidak boleh kerdil. Bisnis skala kecil yang dibangun secara benar bisa tumbuh ribuan kali dari ukurannya saat ini.
Yang harus dipastikan adalah, bangun pondasi bisnis dengan kokoh. Kesuksesan itu berpola, maka banyak-banyak belajar dari pengusaha yang sudah sukses dan ikuti jalannya. Ketika memutuskan jadi pengusaha, maka kita harus siap meningggikan cakrawala berpikir untuk kebermanfaatan yang lebih luas. Siap?
Waduh luar biasa bu Rita ini selalu up date ilmu perbisnisannya, tak heran ilmunya mumpuni. Terima kasih untuk sharing informasinya, Bu.
BalasHapusAlhamdulillah pak, semoga bermanfaat ya
HapusIlmu banget ulasan Bu Rita, apalagi line bawah langsung bikin semangat dan menyiapkan mental lagi, karena mental saya masih takut-takut hhe, tapi setelah baca tahapan pebisnis di sini, saya jadi sadar harus melangkah ke mana lagi setelah ini, terima kasih sharing ilmunya Bu Rita:D
BalasHapusIya, kita berbisnis agar kebermanfaatannya makin luas. Semangaaatt...
HapusMabtap nih Bu ilmunya, saya jadibturut belajar saya berada di level mana sekarang. Tujuan ajhirnya adalah enterprenur ya, masih berjuang untuk melalui setiap prosesnya.
BalasHapusBetul, kalau sudah jadi entrepeneur banyak lagi yang bisa kita beri manfaatnya
HapusAku level yang mana ya? entrepeneur dengan modal pas-pasan deh kayaknya...
BalasHapusWah, keren dong Dok udah jadi entrepeneur, saya masih level pedagang nih.
HapusWah aku level mana ya :') huhu tertabok sih sama ulasannya mba. Pinginnya sih bisa ke level entrepeneur, tapi sadar perlu banyak belajar dan membangun mindset.
BalasHapusRasa berani dan mindset positif sih yg agak susah. Kebanyakan overthinking & ngga punya strategi wkwk
Masuk komunitas pebisnis muslimah, agar terjaga semangatnya
HapusHuaah, baru tahu ada beeberapa level pengusaha. Nggg, kalau reseller musiman gini masuk mana ya, Bunda? Itu aku, heuheu :3
BalasHapusMasih pedagang, sama kayak aku, hihi..
HapusBarakallaah...Ayo naik level terus ya Bu Bos. Let me just be your fan 🥰
BalasHapusMohon doanya ya Ustadzah
Hapuswah penjelasannya sederhana tapi jadi ngeh nih bahwa enterpreneur tuh membangun bisnis lalu. menjualnya kayak ternak blog gtu bukan sih, jadi bikin blog banyak terus ternak dari sana dalam arti blog yang idbangun cukup menghasilkan kayak channel yutube juga gtu . jadi pebisnisnya bisnis :)
BalasHapusBisa jadi
HapusSemoga kelak bisa menjadi pengusaha bahkan entrepeneur yang sukses.. Sehingga bisa mengerjakan dan menggaji banyak orang dan dapat mengurangi jumlah pengangguran khususnya di Indonesia.. Aamiin..
BalasHapusIkut mendoakan, aamiin
HapusMantap sekali Bu ritaaaa.... Konsep pengusaha yang sungguh saya idam2kan.. semoga segera Allah beri rezeki untuk bisa menjadi pengusaha dengan pilihan yg sudah disebutkan Bu Rita.. ehehhee
BalasHapusAamiin yaa Rabb
Hapus