www.ritakana.com : 5 Mantra Sukses Scale Up |
Kali ini kita akan bahas 5 Mantra Scale Up alias cara agar usaha maju dan berkembang. Ini bukan bicara tentang perdukunan. Udah nggak jaman punya bisnis pakai dukun-dukunan. Mantra ini adalah rumus, ramuan yang diracik dari pengetahuan dan pengalaman matang di dunia bisnis, untuk bisa diterapkan, agar bisnis membesar, menggurita.
Buat pelaku baru seperti kami, bicara scale up ini adalah memaksa untuk melawan logika, melawan belief system yang kadung berurat berakar dalam otak. Memaksa untuk sedikit demi sedikit, meminjam istilah Mardigu Wowiek, membuang apa-apa yang bukan aku.
Layaknya Michelangelo beberapa ratus tahun lalu membuang bagian-bagian yang ‘bukan David’ saat memahat batu pualam menjadi maha karya Patung David , satu patung yang paling indah di jaman itu, bahkan masih menakjubkan hingga saat ini.
Begitulah kelas scale up ini menguliti habis pikiran-pikiran lama yang menghambat kemajuan, mendobrak tembok yang menghadang pikiran untuk bisa berpikir jauh dan out of box.
5 Mantra Sukses Scale Up
Berikut 5 Mantra Sukses Scale Up, buat siapapun yang hari ini mau tahu bagaimana cara agar usaha maju dan berkembang, silakan disimak ya :
1. Angka yang Memaksa
Anthony Robbins berkata, “Selalu ada ruang dalam hidup kita untuk berpikir lebih besar, mendorong sampai batas kemampuan dan membayangkan yang tidak mungkin. Bagi sebagian orang akan menganggap ini sebuah kegilaan. Karena ketidakmampuan melihat apa yang dilihat seorang pemenang.
KIta belajar dari kisah Henry Ford ketika bercita-cita untuk membuat mobil yang murah sehingga bisa dimiliki semua orang Amerika, suatu gagasan yang tidak lazim di zamannya. “Saya akan membuat mobil untuk orang kebanyakan , harganya murah sehingga tak seorang pun tak bisa membelinya,” katanya.
Pada tahun 1923, Ford berhasil menguasai 57 persen pangsa pasar mobil di Amerika dengan total penjualan tahunan sekitar 2.120.898 buah. Meski kemudian di tahun 1927 tidak lagi diproduksi, namun Ford sudah mampu membuktikan bagaimana sebuah pikiran besar mampu diwujudkan.
Begitu pula kisah fenomenal penaklukan oleh Thariq bin Ziyad, yang ingin mengalahkan 100.000 pasukan hanya dengan kekuatan 12.000 prajurit. Mustahil, bagi pikiran orang kebanyakan. Tidak mudah, tapi bisa dilakukan, pikiran para juara.
2. Tindakan yang Menantang
Bicara tentang tindakan yang menantang tidak akan lepas dari kisah penaklukan Konstantinopel dibawah pimpinan Sultan Mehmed ll, yang punya ide ‘gila’ yakni menyeret kapal-kapal laut yang besar melewati bukit Golden Horn. Ide gila yang mampu terwujud, bahkan membawa kesuksesan besar.
Maka tetapkan target, tantang tim untuk mencapainya, dan tetapkan sistem reward and punishment saat target tercapai atau tidak tercapai.
3. Bebas Tyranny of OR dan Genius of AND
Pernah mendengar tentang Pemenang tidak akan memilih, dia akan ambil semuanya. Jika diberi tantangan, pilihan low cost, atau efisiensi, bukan ATAU pilihannya. Tapi ambil keduanya. Low cost DAN efisiensi. Why not. Menurut Coach Fahmi, seorang Genius of AND adalah orang yang melihat jauh ke depan. Visioner, tapi tidak mengabaikan operasional keseharian bisnisnya.
4. Tagih Hasil Brutal
Target sudah ditetapkan. Selanjutnya adalah tagih. Tagih dengan brutal. Ini erat kaitannya dengan tanggung jawab dan disiplin. Sebagai owner kita berhak menagih hasil capaian dan setiap progres, persis sesuai dengan yang sudah ditetapkan, jika perlu lebih dari itu.
Karena target ditetapkan untuk dicapai. Bukan hanya untuk formalitas. Maka suka tidak suka, harus TAGIH. Tim akan senang, karena jika target tercapai, maka mereka akan mendapatkan reward yang sesuai.
5. Kejam pada Nilai Inti
Nilai inti atau core value. Tiap perusahaan memiliki core value yang berbeda. Core value adalah alasan sebuah organisasi mengapa dia ada, mengapa terus berinovasi dan mengapa harus selalu mengembangkan diri. Core value adalah sesuatu yang fundamental, berkelanjutan, dan actionable, atau bisa dilakukan.
Saat sebuah nilai inti sudah ditetapkan maka pastikan pelaksanaannya zero tolerance. Harus dilakukan. Misalnya kebersihan pada sebuah restoran, rasa yang enak, sehat, adalah contoh-contoh nilai inti yang harus dilaksanakan dalam setiap bagian. Tugas kita adalah menetapkan apa nilai inti dari bisnis kita, lalu menyampaikan kepada masyarakat.
Nah, itulah Teman-Teman, 5 hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang pemilik bisnis, yakni cara agar bisnis maju dan berkembang. Gimana, udah siap untuk naik ke level bisnis selanjutnya?
New Grounded Business Coaching for Scaling Up Led by Coach Dr. Fahmi
Angkatan 50
Selasa - Sabtu, 9 - 13 Februari 2021
Posting Komentar
Posting Komentar