Assalamualaikum, Teman-teman,
Apakah ada di antara kalian yang pernah berkunjung ke Melva Balemong Resort? Belum? Kalau dengar namanya sudah belum? Belum juga? Ya udah deh, aku ceritain aja kalau gitu hehe.. Aku juga belum pernah dengar sebelumnya, sampai akhirnya...
The Story Behind
Sebenarnya ini berkah nurut sama suami sih kalau aku sampai ke resort yang super nyaman itu. Ceritanya mas bojo sedang ada rapat terbatas pengurus partai di Balemong. Aku sama anak-anak nggak ikut. Karena aku malam masih memantau jalannya angkringan yang masih baru buka sekitar semingguan, belum bisa ditinggal kan ya. Anak-anak juga masih senang main ke angkringan sambil nemenin umi. Jadilah abi sendiri ke sana. Tahu-tahu, sorenya dia ngasih tahu kalau tempatnya bagus banget. Terus dia minta kami nyusul. Sayang kalau nggak ikut katanya.
Jujur aku capek, males gitu kalau harus menyusul ke sana. Tapi nggak tega juga menolak, karena si abi antusias banget ngajakinnya. Apalagi lokasi juga tidak terlalu jauh, masih bisa lah naik mobil ojek online. Jadi pagi-pagi aku sama anak-anak menyusul ke sana. Dan, terbayar semua kelelahan dengan panorama serta ambience yang sungguh cantik. Wah, masyaAllah, nggak nyesel dibela-belain mruput ke sana pagi-pagi di saat rasa hati ingin bobok cantik.
Suasana Melva Balemong Resort
Saat turun dari mobil sewa online, yang pertama tertangkap pandangan mata adalah bangunan nuansa Jawa yang kental, dengan hiasan dua kepala rusa di atas pintu masuk. Memasuki area lobby nuansanya makin pekat. Nuansa Jawa kuno yang mewah dan elegan. Anggun. Mencerminkan wibawa keraton di masa lalu.
Berbagai ornamen tradisional kuno tampak mengisi ruangan yang ditata apik. Di sudut ruangan terhampar satu set meja kursi antik yang masih terawat baik, tepat berada di sisi jendela lebar yang menyediakan udara segar di seantero ruangan. Di samping kanan juga ada set meja kursi dengan model serupa. Sedang di sisi kiri, ada barisan jendela kaca kecil-kecil dilengkapi dengan satu set meja kursi dengan model yang tidak kalah antik.
Uniknya, tepat di tengah ruangan lobby dari joglo asli Laweyan yang diangkut dari desa Jamus Krajan Kecamatan Mranggen Demak ini, ada Al Quran kuno yang disimpan dalam kotak kaca. Konon katanya, saat joglo bernama Sasana Sewaka itu dibongkar atapnya, ditemukan sebuah Al Quran kuno dalam keadaan terbuka tepat di surat Al Kahfi yang artinya Gua. Kemudian disimpanlah Al Quran ini di tengah ruang lobby, sehingga eye catching banget. Langsung nampak di depan mata saat kaki melangkah masuk ruangan.
Menyelinap sedikit ke bagian samping, melewati beberapa perabot kuno yang menghadirkan suasana adem dan damai, sampailah ke halaman samping yang asri dan luas, yang difungsikan sebagai tempat makan. Jika biasanya resto ada di joglo terbesar Sasana Kembul Bujana, kali ini sarapan dialihkan ke taman samping lobby. Mungkin kebijakan selama pandemi ya, agar lebih segar dan bersih udaranya.
Suasana sekitar taman sangat nyaman. Penuh pepohonan dan tanaman, diselingi berbagai patung kuno yang disebar di beberapa titik. Di bagian ujung taman ada yang menarik perhatianku. Satu bangunan kecil yang kuno namun apik, bertuliskan TOILET. Hehe...bahkan tempat buang hajat pun dikasih ruang yang cantik. Penasaran bagaimana bentuk toiletnya kan aku, jadi aku masuk. Ternyata meski serba kuno, untuk teknologi pertoiletan tetap moderen kok, wkwkwk… Jadi jangan khawatir ya Temans, bersih kok toiletnya, memenuhi standar Balemong sebagai hotel berbintang 4.
Selesai sarapan, kami menuju kamar. O iya, jarak dari lobby ke kamar-kamar lumayan jauh. Tapi jangan khawatir karena pihak resort sudah menyediakan beberapa golfcar untuk mengantar jemput tamu yang akan masuk maupun akan keluar kamar. Yang menjadi penghubung antara area depan resort dengan area belakang yakni joglo-joglo kamar adalah hamparan taman yang luas dan rindang. Di beberapa spot ada kursi-kursi yang dipasang di bawah pepohonan. Duh, jadi bayangin nyamannya duduk di situ menikmati angin semilir sambil ngobrol berdua sama seseorang yang jadi teman bantal, hihi… Asli nyaman banget. Sekilas mengingatkanku pada suasana taman belakang Hotel Royal Ambarukmo Jogja, yang saat aku berada di dalamnya serasa jadi tuan putri yang sedang bermain di taman istana ditemani para dayang. Iya, halunya kebangetan aku, wkwkwk…
Jadi tamannya emang luas gitu. Terus pas sudah sampai depan kamar makin terpesona dong aku sama pemandangan yang terhampar di depan mata. Meskipun asli wong ndeso, tetap saja pemandangan persawahan yang menghampar hijau selalu mampu meng ademkan hati dan pikiran. Aah, makin jatuh cinta aku sama tempat ini. Apalagi waktu ditunjukin kolam renangnya yang lebar, jernih, dengan view langsung Gunung Ungaran. Keren, keren, dan keren. Sayangnya waktu aku foto pas gunungnya tidak begitu tampak.
Tentang Melva Balemong Resort
Resort ini berlokasi tidak jauh dari Kota Semarang, hanya sekitar 15 KM dari pusat kota, dengan jarak tempuh kendaraan roda empat kurang lebih 20 menit. Dari info yang aku dapat, pemilik resort ini bernama Hans Verhoeven. Sounds familiar? Yess, beliau memang masih sodaraan sama Paula Verhoeven, istrinya Baim Wong si Bosque. Beliau ini konon sangat mencintai budaya Jawa. Sampai-sampai rumah kuno di Solo yang terlantar pun dibeli dan dirawat sama Pak Hans ini.
Resort yang beralamat di Jl Pattimura 1B Sisemut, Ungaran Semarang Jawa Tengah ini berdiri di atas lahan seluas 5 hektar, dengan total ada 15 joglo yang ada di dalamnya dalam berbagai ukuran. Kabar baiknya juga, Melva Balemong bukan hanya bisa untuk menginap saja, namun dilengkapi juga dengan ruang meeting, ballroom untuk pernikahan yang mewah, outbound, bahkan ada juga banyak dipesan untuk acara gathering perusahaan lho, asyik banget kan.
Rate kamar hotelnya pun masih affordable ya menurutku. Mulai dari 350 ribuan untuk kelas standar, hingga 850.000 per malam untuk kelas suite. See? Bersahabat banget kan sama kantong? Saat peak season harga bisa di atas satu juta sih, tapi di saat low season banyak juga lho diskonnya, sampai di harga 200 ribuan. Gak percaya? Cuss cek di aplikasi-aplikasi penyedia layanan booking hotel. Fantastis lah harganya untuk kualitas layanan yang ditawarkan. Apalagi kamar-kamar yang disediakan fasilitasnya tetap berkelas.
Aiih, aku udah kayak tukang obat aja promosinya. Padahal dibayar juga kagak, wkwkw. Cuma kalau ada tempat bagus seneng kan cerita ke teman-teman, biar pada nyobain juga.
O iya, saat masuk-masuk ke area lebih dalam, ternyata bukan hanya budaya Jawa yang dihadirkan di situ. Namun juga peninggalan Belanda, seperti sepeda kuno raksasa yang diletakkan di sisi kiri luar lobby arah pintu keluar, dan juga budaya China yang hadir dalam bentuk lukisan-lukisan perempuan China dengan pakaian adatnya.
Harapanku
Sebagai warga Jawa Tengah yang mencintai adat dan budayanya (ecieeeh…), tentu aku bangga banget punya tempat wisata se eksotik ini. Bagaimana tidak, memasuki resort serasa masuk museum, namun tanpa kehilangan suasana asyiknya. Bagus buat mengenalkan budaya, utamanya budaya Jawa.
Harapanku, semoga Melva Balemong tetap profesional menjaga layanan dan propertinya, agar paling tidak, ada rujukan untuk warga Jawa Tengah khususnya, dan juga semua orang secara umum, yang ingin belajar dan mengenal budaya Jawa, merasakan suasana damai alam Jawa. Perlu dukungan dari warga dan juga pemerintah daerah setempat untuk mengenalkan secara luas keberadaannya.
Untung saja ya, aku nurut apa kata suami, kalo enggak aku bakal rugi deh nggak tahu kecantikan Melva Balemong Resort yang cucok banget buat liburan sekeluarga.
Nah, setelah membaca ulasanku ini, apa pendapatmu, Teman? Pengen nggak kapan-kapan main ke Balemong Resort? Cerita yuk kesan dan harapan kalian di kolom komen di bawah. Terima kasih sebelumnya. Ciayooo...
Wassalamu’alaikum wr wb
bu rita, ini jadinya sepaket ya... nginep hotel sambil rekreasi keluarga di area hotelnya..eheheh menarik buu...
BalasHapusIya, kalo nginep otomatis menikmati semua fasilitas yg ada. Tp tidak harus menginap kok. Kalau mau berenang saja bisa, kalau tidak salah bayarnya 30rb.
HapusNext ke sini, ah. Cuma 1 km dari rumah. Hihi ....
BalasHapusWah, enak, deket banget ya...
BalasHapusAku yang orang jawa aja, belum pernah ke sana 😀
BalasHapusLha iya, aku juga baru tahu kok, padahal deket dr rumah
Hapuskalau bintang 4 udah percaya deh sama fasilitasnya hihihi bisa jadi referensi tempat nginep kalau vacation ke semarang lagi nih 😍
BalasHapusYuhuu mbak, cakep pokoknya mah
HapusUngaran ya, bisa nih dicoba nanti kalau pas mudik kesana. Kebetulan suami orang Ungaran.
BalasHapusWah boljug tuh
HapusWah asik banget nih, kalo ada kesempatan ke jawa tengah bisa nginep di sini
BalasHapusWelcome mbak, hehe
HapusWah bisa jadi alternatif pilihan yang recommended nih 😁
BalasHapusIyes, strongly recommended mbak
HapusAsik dapet rekomendasi tempat buat nginep klo jalan kesana..
BalasHapusLayak diagendakan
HapusAku mau bujuk paksu biar mau holide ke sini ah hahaha
BalasHapusMau lah tuu, bagus bener kok. Kalo anak2 udah gedean dikit pasti suka banget diajak kesitu
Hapustahunya tempat ini ya pas acara lamaran bosque itu...heheheh
BalasHapusmudah-mudahan satu waktu bisa nginep di sini dan pastinya heboh lah aku jepret sana jepret sini, lumayan buat stok foto challenge
Aii...cakep bener bu di situ, spot buat potonya banyak. Yg pasti seger deh
Hapusboleh juga jadi wishlist travelling hihi. Jujur aja sih udah lama banget nggak ke semarang. jadi pingin ke sana
BalasHapusGaskeuun mbak, hehe...
Hapuswaaah Balenong resort dari hasil jepretan foto-fotonya saja sudah menarik ya apalagi aslinya, dan namanya bikin penasran ya balenong :)
BalasHapusIni balemong kenapa jadi balenong yak wkwkwk
HapusSejenak lepas penat di balemong resort sangat menarik judulnya. Apalagi saat baca dan lihat gambar gambarnya aaah jadi pengen berkunjung
BalasHapusYups mbak, gak cuma judulbya yg menarik, aslinya mmg menarik banget
Hapusbangunannya etnik banget ya mba bagus buat foto-foto
BalasHapusBaguuus banget. Usia bangunannya ada yang sudah ratusan tahun.
Hapus